Rabu, 25 Mei 2016

Dari Taman Kanak-Kanak Hingga Penyalur Jasa TKI

24 Mei 2016,

Aku mengambil motorku, mencoba men-starter-nya untuk mulai memanasi mesin. Beberapa lama, kupacu kendaraan yang beberapa minggu ini belum kucuci ke arah kosan teman sekelompok untuk tugas Bahasa Inggris besok pagi. Membuat percakapan Bahasa Inggris untuk dihapalkan dan dipresentasikan ke depan kelas.

Sampai sana, kudapati temanku lagi duduk menghadap laptop dan disampingnya lembar kertas yang sudah terisi kalimat percakapan. Ternyata sudah selesai. Aku males nyatat lagi, kuambil HP dan menyalakan kamera. Selebihnya aku hanya tidur di kamar kosnya.

"Rumah yang besok bakal aku kontrak bulan Juni ternyata udah dilepas ke orang lain." ucapnya sambil sibuk melihat-lihat rumah yang dikontrakan di salah satu toko online.

"Kok bisa? Nggak mbok DP dulu apa?"

"Enggak, yaa mungkin bapaknya lagi butuh duit cepet." jawabnya lagi. Aku melihat-lihat laptop yang ternyata nampilin baris-baris iklan rumah.

Rumah siap di kontrakan. 4 kamar tidur. 2 kamar mandi. Ada halaman luas.... blablabla

"Itu bagus rumahnya, harga nego juga. Lihat foto-fotonya coba." ucapku lalu tak berapa lama, gambar foto rumah yang ditawarkan muncul di layar laptop.

"Bajilak, bekas TK ternyata." komennya pertama kali setelah gambar rumah muncul dan menampilkan bagian depan. Dindingnya ada gambar mural seperti TK pada umumnya dan ada permainan yang biasa kita temukan di TK, seperti jungkat-jungkit, ayunan, hingga bola dunia di halaman depan. Masih komplit.

Rumah dikontrakkan. 4 kamar tidur. 4 kamar mandi. Halaman luas, tidak ada garasi.... blablabla....

"Lumayan itu halamannya buat main badminton. Harganya di goyang aja."

"Hooh, tak bookmark dulu. Halamannya bisa buat main bal-balan pake bal plastik ini. Gawangnya pake sendal." ucapnya sambil tertawa terkekeh. "Motor kalau malam bawa masuk rumah tapi." ucapnya menimbang-nimbang.

"Yaa nggak papa, masukin kamar. Haha.."

Aku tertawa. Lalu mulai sibuk mencari-cari rumah lain lagi untuk di bookmark dan bisa ditanya-tanya lain waktu. Banyak rumah-rumah yang kita lihat-lihat hanya untuk dikomentarin, kayak rumah yang kita sebut bukan mirip sama kontrakan tapi lebih ke penyalur jasa TKI, lalu ada rumah bagi keluarga yang aktif dan dinamis, rumah yang ada kolam renangnya hingga kepikiran dibuka untuk umum saja dengan tarif masuk 3 ribu per orang, lalu entah masih banyak lagi.
Share:
Lokasi: Indonesia

1 komentar:

  1. harga digoyang :)))))
    tapi kalau fasilitas yang seperti itu, kontrak aja rame - rame lumayan lah XD

    BalasHapus