Rabu, 25 Mei 2016

Wajah Mendamaikan Ditengah Lara

25 Mei 2016,

Jadi mahasiswa perantauan dan hidup di kota orang tanpa adanya keluarga memang harus kudu kuat. Kita harus bisa beradaptasi, bergaul dan mencari teman-teman yang bisa kita anggep sebagai saudara sendiri.

Apalagi kalau mengalami sakit parah, kita bakalan kebingungan karena yang diandalkan hanya teman teman seperjuangan. Sama kayak temen sekelasku, Wangi.

Dari hari Selasa, dia udah di opname di rumah sakit gara-gara penyakit anemia dan harus melakukan transfusi darah. Kita sebagai teman sekelas langsung berusaha menjenguk dan mulai bergantian jaga.

Malam ini, gantian aku dan beberapa temanku yang berjaga. Aku berangkat jam setengah 7 malam, menjemput temanku yang juga berjaga lalu langsung tancap gas ke rumah sakit.

"Ruang merak ada dimana, Mbak?" ucapku ketika memasuki lobi dan menanyakan kepada suster yang bertugas di depan dengan sopan.

"Dari sini nanti belok kanan. Mentok. Lalu lurus ke belakang, nanti setelah lewat lapangan ada gedung di sisi kiri, nah ruang merak ada di lantai 3." jawabnya sambil senyun serta tangannya aktif untuk membantu menjelaskan.

"Terima kasih, Mbak."

Ternyata, ketika sudah sampai sana, sudah banyak teman-teman lainnya yang sudah datang menjenguk. Kita berdua langsung masuk kamar, lalu duduk di sekitar ranjang. Wangi juga ikutan duduk, meskipun mukanya masih terlihat pucat.

"Kamu nginep, Hyus?"

"Hooh." jawabku, lalu membuka pintu kamar dan keluar dari kamar. Gerah.

"Kemana?"

"Keluar, cari makan. Nanti aku yang jaga malam. Kalau mau tidur, tidur aja."

Beberapa jam setelah pergi makan, aku kembali ke ruang tersebut. Nunggu lift turun sambil sesekali melirik jam di handphone. "Masih jam setengah 11." gumamku perlahan, lalu pintu lift terbuka.

Sampai kamar, hanya ada beberapa orang yang masih terjaga di depan ruang inap sambil bermain kartu. Aku masuk ke dalam kamar, ada beberapa teman yang tidur dan Wangi sendiri sudah tertidur nyenyak menunjukkkan wajah yang sendu mendamaikan dengan tangan yang masih terdapat infus baru.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar