Jumat, 13 Mei 2016

Nonton Final Tapi Salah Tanggal

12 Mei 2016,

Malam yang dingin tak lantas menyurutkan perut ini untuk berhenti minta diisi. Jam masih menunjukkan pukul setengah 11 malam, tak terlalu larut memang untuk memulai menapakkan kaki keluar dari kosan mencari makan.

"Mie rebus sajalah." batinku seketika sambil menyiapkan dompet dan handphone untuk dibawa menemani mengusir rasa sepi nanti.

Komplek masih ramai, orang-orang dewasa masih berkumpul mengitari meja pingpong. Olahraga yang digemari warga sekitar hingga sering bermain hingga larut malam. "Ndherek langkung, Pak." ucapku ramah sambil menundukkan kepala melewati beberapa orang. Sopan.

"Monggo-monggo, Mas." balasnya cukup ramah, lalu melanjutkan obrolan yang terpotong akibat sapaanku tadi.

Warung burjo yang aku tuju memang dekat dari kos. Tinggal keluar komplek dan letak burjonya persis di samping jalan masuk. Tak ada yang menarik memang, layaknya warung makan burjo pada umumnya. Yang jaga cuma Aa' sama Teteh yang sudah lumayan aku kenal.

"Nonton bola a' entar malem. Final liga eropa." gumamnya sambil meletakkan wajan di atas kompor memunggungiku.

Sebentar aku mengernyitkan alis. Diam berpikir sejenak. "Apa iya final liga eropa entar malem. Kok perasaan baru kemaren semi final." ucapku dalam hati sambil bertanya-tanya penasaran. Tapi bodo amatlah, mungkin aku yang salah tanggal.

"Jam berapa, Aa?" balasku sambil mengambil sprite botol kaca yang ada di susunan rak, diletakkan di meja untuk minta di bukakan tutupnya. "Minta esnya, Aa'." lanjutku lagi.

"Hooh, tadi udah ditayangin iklannya di TV. Asik mah, jadi ada temen begadang sambil jaga warung." senyum dibibirnya melebar ditengah-tengah matanya yang mulai lelah mengantuk jaga warung seharian.

Tak berapa lama, pengunjung lain mulai berdatangan. Beberapa di antaranya anak kos dari seberang komplek. "Aa' entar malem nonton final liga eropa tak?" ajak si Aa' penjaga burjo ke setiap pengunjung yang datang. "Seru nih ntar malem pasti, Liverpool sama Sevilla. Maneh dukung saha?" lanjutnya lagi sambil meletakkan mangkok berisi indomie rebus panas.

Obrolan-obrolan lanjutannya tak begitu aku perhatikan. Aku pindah tempat ke meja yang berada di pinggir jalan. Menikmati bulan sabit yang kadang tertutupi oleh awan yang berparade pulang. Sesekali aku buka handphone, cek email, lalu cek pemberitahuan beberapa sosial media yang ada. 

Lama juga aku makan sambil nongkrong. Sampai ada tulisan di layar handphone yang membuat aku sedikit tersenyum tertahan.

"Ntar malem nonton enggak, Aa? Final liga eropa?" ucap si Aa' entah keberapa kali yang kudengar ke setiap pengunjung warungnya yang datang.

Aku menyahutnya, namun hanya sebatas di dalam hati "Final liga eropanya masih minggu depan, Aa'. Entar malem mah nggak ada apa-apa." 

Share:

0 komentar:

Posting Komentar